Awet Muda dengan Manggis

Xanthone merupakan kelompok senyawa bersifat antioksidan, antibakteri, antifungi, antialergi, antitumor, antihistamin dan antiinflamasi. Antioksidan membantu mengenyahkan radikal bebas, menghambat penuaan, meningkatkan system kekebalan tubuh, mengontrol penyakit kardiovaskular semisal hipertensi, penyakit jantung iskemik dan atherosclerosis alias penyumbatan dalam pembuluh darah. Harap mahfum dengan struktur cincin 6 karbon dan kerangka karbon rangkap, xanthone sangat stabil dan serbaguna.

Bioflavonoid itu diduga merupakan komponen mekanisme pertahanan tanaman seperti dibuktikan riset pada kultur sel tanamanst john’swort Hypericumperforatum. Pada riset yang dilaporkan oleh LFR Conceicao dan rekan pada 2006 itu, kandungan xanthone st john’s wort meningkat 12 kali ketika sel diberi perlakuan methyl-jasmonate (MeJ) atau asam salisilat (SA). MeJ senyawa yang mampu menginduksi tanaman menghasilkan berbagai jenis bahan kimia pertahanan tubuh.
 
Berbagai studi menunjukkan di alam xanthone hanya ditemukan pada dua family: Clusiaciae dan Gentianaceae. Sebagai contoh senyawa 1,7-dihidroksixanthon, 1,3,6,7-tetrahidroksixanthone yang diisolasi dari kulit batang gajah kandis Garcinia griffithii, serta 1,2,5,8-tetrahidroksixanthone yang ditemukan pada akar Swertia chirata, tanaman herbal endemicHimalaya.
 
Dari 200an xanthone yang diisolasi dari alam, sebanyak 40-50 jenis ditemukan pada manggis Garcinia mangostana. Senyawa itu terdapat pada kulit buah dan biji, kulit batang, daun, serta sebagian kecil di daging buah manggis. Periset di Departemen Kimia National University of Singapore, mengisolasi senyawa mangoxanthone, xanthones dulxanthones D, 1,3,7-trihidroksi-2-methoksixanthone, 1,3,5-trihidroksi-13, 13-dimetil-2H-pyran [7,6-b] dan xanthone-9-one pada inti batang pohon manggis.
 
Kandungan beragam senyawa bermanfaat membuat berbagai bagian tanaman manggis dimanfaatkan sebagai herbal sejak lama. Dalam ilmu pengobatan tradisional China, kulit buah yang namanya diambil dari nama penjelajah Perancis Laurent Garcin itu dibuat menjadi salep untuk mengobati eksem.
 
Masyarakat Filipina merebus daun dan kulit batang sebagai obat penurun panas, diare, disentri dan sulit berkemih. Bukti ilmiah kini mengerucut pada khasiat xanthone di kulit buah untuk mengatasi beragam penyakit maut seperti jantung, kanker, diabetes dan HIV/AIDS. 

Previous
Next Post »